PMII Walisongo Mantapkan Keilmuan, Mentalitas dan Komitmen 300 Peserta PKD

Semarang, pmiisemarang.or.id - 300 kader dari berbagai rayon   mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang di selenggarankan oleh Perger...

Semarang, pmiisemarang.or.id - 300 kader dari berbagai rayon  mengikuti Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang di selenggarankan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat  Walisongo dengan tema "Menciptakan Kader Progresif,  Mengukuhkan Komitmen Moral dan Jiwa Survival Insan Pergerakan",  Minggu,  (24/03) di Pondok  Pesantren Ash Shodiqoyah, Kaligawe , Semarang.

Sebagai organisasi yang berbasis pengkaderan, PKD merupakan jenjang kaderisasi formal tahap kedua setelah mengikuti masa penerimaan anggota baru (MAPABA). MAPABA biasanya dilaksanakan di masing-masing rayon di komisariat seperti Rayon Usuluddin, Rayon Syariah, Rayon Ekonomi, Rayon Dakwah,  Rayon Gusdur dan Rayon Saintek.

Khoirul Hanis, Ketua Komisariat menjelaskan bahwa kader PMII hari ini adalah benih-benih pemimpin masa depan. "Kader PMII harus dipersiapkan, baik dari segi keilmuan maupun mentalitasnya, agar menjadi calon pemimpin progresif dan mampu survie dalam segala bidang, " jelasnya.

Lebih lanjut Irul, sapaan akrab Khoirul Hanis menjelaskan, peserta PKD yang mewakili setiap rayon perlu adanya penekanan dan pemantapan diri. "(PKD) ini tahap kedua, setelah mengikuti MAPABA. Jika mereka benar-benar ingin menjadi kader yang aktif dan ingin memperjuangkan PMII guna mengawal Bangsa dan NKRI, mereka akan mengikuti pelatihan dan mentoring komisariat selanjutanya," urai mahasiswa jurusan Pendidikan Biologi ini.

Terkait pelaksanaan PKD tahun ini yang durasi waktu pelaksanaannya lebih lama (Sabtu, 23 Maret hingga Senin 26 Maret), Irul menjelaskan, “Kami melihat kondisi mahasiswa sekarang ini belum maksimal arah potensinya. Disini kami akan menggodok mental kader pergerakan mulai dari retorika, wacana dan lainnya.”

Irul berharap, agar semua kader yang mengikuti PKD kembali melihat paradigma gerakan PMII yang mengakar pada nalar kritis transformarif untuk mencapai kemajuan. "Selamat berproses di tahap selanjutnya," pungkasnya. (Soeybekhi LPW)