PMII Semarang usai mengikuti Apel hari Santri Nasional 2019 (Foto: dok) Kamis 22 Oktober 2020 diperingati sebagai Hari Santri Nasional (HSN...
PMII Semarang usai mengikuti Apel hari Santri Nasional 2019 (Foto: dok) |
Kamis 22 Oktober 2020 diperingati sebagai Hari Santri Nasional (HSN), dimaksudkan untuk mengingatdan meneladani semangat jihad para santri merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang digelorakan para ulama.
Keputusan HSN ditetapkan lewat Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015, tentang penetapan 22 Oktober sebagai HSN yan ditandatangani Presiden Joko Widodo.
Penetapan tanggal tersebut merujuk pada peristiwa sejarah, yakni seruan yang dibacakan KH Hasyim Asyari 22 Oktober 1954 silam.
Seruan berisikan perintah perang (jihad) kepada umat islam melawan tentara Sekutu yang ingin kembali menjajah Republik Indonesia pasca Proklamasi kemerdekaan.
Lantas bagaimanakah memaknai HSN di tahun 2020 bagi Mahasiswa Pergerakan di bawah naungan Nahdlotul Ulama?
Menurut Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota semarang, Muhammad Muham Tashir, mengatakan, pada momentum hari santri ini hendaknya kita lebih berkreasi menumbuhkan inovasi untuk menegakkan keadilan, yakni bagaimana spirit santri ini membangun tatanan masyarakat.
"Legislasi hari santri adalah peristiwa resolusi jihad, Hadrotus Syaikh Hasyim Asyari lantaran ditindasnya masyrakat Indonesia," katanya.
Untuk itu, Lanjut Muham, hari ini kita harus menekankan kembali ketertindasan tidak ada, spirit juang santri harus ada berupa spirit dan gagasan santri negeri ini wajib dilakukan untuk memberikan sumbangsih baik langsung maupun tak langsung.
"Hari santri bukan sebatas foto selfi, namun bagaimana memberikan nilai-nilai keadilan dan amal sholeh dimanapun kita berada. salam pergerakan," tandasnya.
COMMENTS